Sunday, September 21, 2025

Kampung Adat Bena – Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur

Kampung Bena merupakan salah satu kampung adat tertua dan paling terkenal di Pulau Flores, terletak di kaki Gunung Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Kampung ini menjadi salah satu representasi penting warisan budaya masyarakat adat suku Ngada, yang masih mempertahankan tradisi, struktur sosial, serta arsitektur leluhur secara turun-temurun.


Secara geografis, Kampung Bena berada sekitar 19 kilometer dari Kota Bajawa dan terletak di ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut. Lokasinya yang berada di lereng gunung memberikan pemandangan alam yang memukau, serta suasana yang sejuk dan asri.


Kampung ini terdiri dari sembilan suku utama, yakni Dizi, Dizi Azi, Wahto, Deru Lalulewa, Deru Solamae, Khopa, Ngada, Ago, dan Tobu. Setiap suku menempati rumah-rumah adat (sa’o) yang berjajar rapi mengelilingi pelataran utama. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan arsitektur tradisional berbahan dasar kayu, bambu, dan atap ilalang, serta dihiasi ukiran simbolik yang sarat makna filosofis dan spiritual.


Di tengah kampung terdapat "Ngadhu" dan "Bhaga", dua struktur adat yang sangat sakral. Ngadhu melambangkan leluhur laki-laki dan biasanya berbentuk tiang dengan atap menyerupai payung, sedangkan Bhaga melambangkan leluhur perempuan dan berbentuk rumah kecil. Keduanya merupakan pusat ritual adat dan menjadi simbol keseimbangan kehidupan masyarakat adat.


Kampung Bena juga dikenal akan kekayaan nilai budaya yang dijaga secara ketat, termasuk upacara adat, sistem kekerabatan, kepercayaan animisme yang berbaur dengan agama modern, serta kerajinan tangan seperti tenun ikat yang dibuat secara tradisional.


Selain sebagai destinasi wisata budaya, Kampung Bena juga menjadi situs arkeologi dengan ditemukannya batu-batu megalitikum yang menunjukkan jejak peradaban kuno di wilayah ini.

0 comments:

Post a Comment