Kampung Bena bukan hanya tempat untuk melihat rumah adat, tetapi juga lokasi yang kaya pengalaman budaya dan spiritual. Berikut beberapa aktivitas yang sangat direkomendasikan untuk para wisatawan:
Pertama, Menyusuri Rumah Adat dan Belajar tentang Struktur Suku. Wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri deretan rumah adat (sa’o) yang tersusun rapi. Tour guide bisa menjelaskan Arsitektur tradisional dan fungsi setiap bagian rumah, makna simbolik dari Ngadhu dan Bhaga., serta menjelaskan perbedaan antar suku yang tinggal di Kampung Bena. Wisatawan naik ke bagian atas kampung untuk mendapatkan sudut pandang yang menunjukkan bentuk kampung menyerupai perahu.
Kedua, Berfoto dengan Latar Rumah Adat dan Gunung Inerie. Karena letaknya di lereng Gunung Inerie, Kampung Bena menawarkan panorama yang luar biasa indah. Lokasi ini sangat fotogenik, terutama saat cuaca cerah atau menjelang matahari terbenam.
Spot favorit: Ujung kampung yang menghadap langsung ke lembah dan Gunung Inerie.
Ketiga, Mencoba dan Membeli Tenun Ikat Tradisional. Masyarakat Bena memproduksi tenun ikat khas Ngada yang dibuat dengan teknik pewarnaan alami dan motif yang sarat makna budaya. Wisatawan dapat
melihat langsung proses menenun,mencoba mengenakan kain adat serta membeli sebagai oleh-oleh langsung dari pengrajin.
Keempat, Mencicipi Makanan Lokal (Jika Tersedia). Beberapa warga kadang menyediakan makanan tradisional seperti:
Jagung titi (jagung pipih khas Flores),Ubi rebus, Minuman tradisional seperti arak lokal (bagi yang diizinkan). Jika Anda bekerja sama dengan warga, bisa juga mengatur makan siang bersama keluarga lokal untuk pengalaman yang lebih otentik.
Kelima, Mengikuti atau Menyaksikan Upacara Adat (Jika Ada). Bila bertepatan dengan waktu pelaksanaan upacara Reba atau ritual adat lainnya, wisatawan bisa menyaksikan prosesi tersebut dari jarak yang sopan dan dengan izin warga. Sebelum memotret atau merekam, pastikan wisatawan meminta izin, terutama saat acara sakral.
Keenam, Melihat Situs Megalitikum
Di tengah kampung terdapat batu-batu megalitikum peninggalan leluhur. Wisatawan bisa belajar tentang kepercayaan masyarakat terhadap roh nenek moyang dan bagaimana mereka menjaga hubungan spiritual dengan alam dan leluhur melalui batu-batu tersebut.
Ketujuh, Trekking Ringan di Sekitar Kampung
Bagi wisatawan yang suka kegiatan alam, trekking ringan di sekitar Kampung Bena menuju desa-desa sekitar seperti Tololela atau Manubhara bisa menjadi pengalaman menarik. Jalurnya melewati hutan kecil, ladang, dan pemandangan alam yang memukau.
Kampung Bena menawarkan lebih dari sekadar keindahan visual – ia memberikan pengalaman hidup yang menyentuh akar budaya Nusantara. Dengan sikap hormat dan ketertarikan, wisatawan bisa belajar banyak tentang nilai kehidupan, kesederhanaan, dan harmoni dengan alam.
0 comments:
Post a Comment